24 Maret 2008

Iklan Lux: versi, Luna nemuin sabun di hutan

Namanya Luna, Luna adalah cewek desa yang periang, nampaknya luna berasal dari sebuah desa di Eropa. Tampilannya cukup sederhana tidak berbeda dengan perempuan muda desa lainnya. Luna suka pergi ke hutan di pinggir desa untuk mengumpulkan tanaman dan buah-buahan, di sana dia berteman dengan beberapa ekor binatang hutan.

Suatu hari saat luna asik mengumpulkan dedaunan, dia menemukan sebuah benda aneh berwarna ungu berbentuk seperti batu yang mengeluarkan bau wangi, teksturnya padat tapi tak sekeras batu, lembut tapi tak selembut mentega, lebih tepatnya bertekstur seperti keju roda gerobak (keju lingkaran yang besar seperti roda kayu gerobak sapi). Luna pun memungut benda itu yang ternyata sebuah sabun bertuliskan Lux.

Luna kemudian mandi menggunakan sabun itu.

Setelah mandi terjadi perubahan pada diri luna. Pakaiannya berubah warna, tadi sewaktu pergi ke hutan warna pakaiannya putih agak kecoklatan (mungkin karena jarang dicuci), tapi sekarang warnanya ungu seperti warna sabun.
Perangainya juga berubah, yang tadinya jalan riang gembira sambil loncat-loncat sekarang jalan gembira menggoda lenggok kiri lenggok kanan kayak jalannya tessy diacara Santai Bareng Yukk…
Matanya sipit-sipit sayu pura-pura ngantuk sambil pasang mode: bibir senyum menggoda, wajahnya sedikit mendongak ke atas entah pamer leher atau mungkin karena keseleo waktu mandi.

Dan hei… roknya juga semakin pendek, sengaja memamerkan sepasang paha mulus yang habis kena sabun lux.

Luna pun kembali berjalan menyusuri jalanan desa, pria-pria yang melihatnya langsung napsu seperti kucing ngeliat daging nganggur, mereka mendadak heboh mau cakar-cakaran, lha wong ada daging nganggur yang sengaja ditunjuk-tunjukkan ke segerombolan kucing lapar.

Lebih lucu lagi, ada kakek-kakek berkumis panjang kayak mister demang belanda yang kumisnya tiba-tiba berdiri ke atas mendekati alis karena saking napsunya ngeliat luna pamer paha dan meliuk-liuk begitu menggoda.

Luna yang tadinya gadis lugu penuh gembira, kini seperti pelacur murahan mencari mangsa.

(nggakpecahh.blogdetik.com)

Tidak ada komentar: